Sakit Kepala Bagian Atas Ubun2
Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker
Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?
Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:
Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?
Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Pencegahan Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang perlu dicegah dengan menjalani pola hidup yang sehat dan mengelola stres dengan baik agar tidak berkembang menjadi kronis. Selain itu, upaya ini juga dapat mendukung proses pengobatan.
Beberapa cara mengelola stres yang dapat dilakukan adalah:
Selain langkah pencegahan di atas, pasien juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:
Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di kepala, baik akibat gangguan di kepala maupun akibat penyakit atau kondisi tertentu. Aktifnya saraf nyeri ini bisa dipicu oleh aktivitas zat kimia di otak, gangguan pada otot di kepala dan leher, atau gangguan pada pembuluh darah di kepala.
Penyebab gangguan tersebut dapat berupa gaya hidup atau suatu kondisi tertentu. Beberapa perilaku yang dapat memicu timbulnya sakit kepala adalah:
Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan keluhan sakit kepala di antaranya:
1. Penyakit di otak, seperti:
2. Penyakit di area wajah, antara lain
3. Penyakit di jantung, misalnya penyakit jantung koroner.
4. Gangguan mental, meliputi:
Selain penyakit di atas, ada juga kondisi lain yang dapat menyebabkan atau memicu sakit kepala, seperti:
Sakit kepala bisa primer, atau sekunder yang berarti merupakan efek samping dari penyakit lain. Dokter Anda biasanya mengetahui kemungkinan penyebab sakit kepala Anda dari berbicara dengan Anda dan memeriksa Anda. Setelah dokter menemukan penyebabnya, Anda akan dapat memutuskan bagaimana mengurangi atau menghentikan sakit kepala. Mungkin Anda akan diminta dokter untuk minum obat ketika Anda mengalami sakit kepala, minum obat setiap hari untuk mencegah sakit kepala atau terkadang menghentikan obat yang sudah Anda minum. Kadang-kadang sakit kepala membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk menyingkirkan penyebab mendasar yang lebih serius.
Sakit kepala primer, jenis sakit kepala yang paling umum adalah sakit kepala tegang dan migrain.
Sakit kepala karena tegang biasanya terasa seperti pita terikat di dahi. Ini bisa bertahan selama selama beberapa hari. Penderita bisa merasa tidak nyaman dan melelahkan, tetapi biasanya tidak mengganggu tidur. Kebanyakan orang dapat bekerja terus dengan sakit kepala karena tegang. Penderita cenderung memburuk seiring berjalannya waktu dan biasanya tidak diperparah aktivitas fisik, meskipun ada beberapa orang menjadi sensitif terhadap cahaya terang atau kebisingan
Migrain juga umum terjadi. Tipikal dari migrain adalah sakit pada satu sisi kepala dan berdenyut-denyut. Sakit kepala yang hanya terjadi di satu sisi, sakit kepala yang berdenyut-denyut, dan sakit kepala yang membuat Anda merasa mual lebih cenderung mengarah ke migrain dibanding penyakit lain. Migrain bisa membuat orang tidak nyaman sampai tidak bisa beraktivitas. Beberapa pasien lalu pergi tidur untuk menghilangkan sakit kepala yang dialami
Sakit kepala kluster adalah sakit kepala yang sangat parah, terkadang disebut ‘suicide headaches’ (sakit kepala karena bunuh diri). Sakit kepala ini terjadi per kluster (kelompok), sakit yang dirasakan bisa setiap hari selama beberapa minggu atau bahkan berminggu-minggu. Kemudian sakit kepala akan hilang selama berbulan-bulan. Ini jarang terjadi dan cenderung terjadi pada pria dewasa perokok. Sakit ini adalah sakit kepala satu sisi yang parah, yang sangat melumpuhkan aktivitas sehari-hari. Orang sering menggambarkan sebagai rasa sakit terparah yang pernah merasa rasakan. Sakit kepala kluster biasanya terjadi di satu sisi. Pasien sering mengalami mata merah berair di sisi yang terkena, hidung tersumbat dan berair, dan kelopak mata turun.
Sakit kepala karena tegang kronis biasanya disebabkan oleh ketegangan otot di bagian leher dan lebih sering menyerang wanita dibanding pria. Kronis berarti kondisinya persisten dan berkelanjutan. Sakit kepala ini dapat dimulai dengan cedera leher atau kelelahan dan dapat diperburuk oleh penggunaan obat yang berlebihan. Sakit kepala yang terjadi hampir setiap hari selama tiga bulan atau lebih disebut sakit kepala harian kronis
Sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan adalah sakit kepala yang tidak menyenangkan dan berlangsung lama. Ini disebabkan oleh minum obat penghilang rasa sakit kepala. Sayangnya, ketika obat penghilang rasa sakit diminum secara teratur untuk sakit kepala, tubuh merespons dengan membuat lebih banyak sensor rasa sakit di kepala. Akhirnya sensor rasa sakit menjadi sangat banyak sehingga kepala menjadi sangat sensitif dan sakit kepala tidak akan hilang. Orang yang mengalami sakit kepala ini sering menggunakan lebih banyak obat penghilang rasa sakit untuk mencoba merasa lebih baik. Namun, obat penghilang rasa sakit seringkali sudah lama berhenti bekerja. Sakit kepala akibat penggunaan obat. Sakit kepala akibat penggunaan obat adalah penyebab paling umum dari sakit kepala sekunder.
Sakit kepala saat beraktivitas adalah sakit kepala yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Sakit kepala bisa menjadi parah dengan sangat cepat setelah aktivitas berat seperti berlari, batuk, berhubungan seksual, dan mengedan saat buang air besar. Sakit kepala ini lebih sering dialami oleh pasien yang juga menderita migrain.
Sakit kepala yang berhubungan dengan seks sangat mengkhawatirkan pasien. Hal ini bisa terjadi saat seks dimulai, saat orgasme atau setelah seks selesai. Sakit kepala saat orgasme adalah jenis yang paling umum. Sakit kepala ini cukup parah, terjadi di belakang kepala, di belakang mata atau seluruh tubuh. Sakit ini berlangsung sekitar dua puluh menit dan biasanya bukan merupakan pertanda adanya masalah lain.
Sakit kepala akibat beraktivitas dan hubungan seksual biasanya bukan merupakan tanda masalah mendasar yang serius. Terkadang hal itu bisa menjadi tanda adanya pembuluh darah bocor di permukaan otak. Oleh karena itu, jika sakit kepala seperti ini terjadi secara berulang-ulang, Anda harus membicarakannya dengan dokter Anda.
Sakit kepala menusuk primer kadang disebut sebagai ‘ice-pick headaches atau ‘idiopathic stabbing headache’. Istilah idiopatik digunakan oleh dokter untuk sesuatu yang datang tanpa sebab yang jelas. Ini adalah sakit kepala pendek yang menusuk yang sangat mendadak dan parah. Biasanya berlangsung antara 5 dan 30 detik, kapan saja, siang atau malam. Penderita akan merasa seperti seolah-olah ada benda tajam seperti pemecah es yang menempel di kepala Anda. Area yang sering terjadi yaitu di belakang telinga dan bisa sangat menakutkan. Meskipun bukan migrain, sakit kepala jenis ini lebih sering terjadi pada orang yang mengalami migrain, hampir setengah dari orang yang mengalami migrain mengalami sakit kepala menusuk primer.
Sakit kepala tusuk primer terlalu singkat untuk diobati, meskipun obat pencegah migrain dapat mengurangi gejalanya.
Adalah sakit kepala harian kronis primer. Biasanya menyebabkan rasa sakit yang terus menerus tetapi berfluktuasi di satu sisi kepala Anda. Nyeri biasanya berlanjut dengan episode nyeri yang lebih parah, yang dapat berlangsung antara 20 menit dan beberapa hari. Selama episode nyeri, mungkin ada gejala lain seperti mata berair atau kemerahan, hidung berair atau tersumbat, dan kelopak mata terkulai. Mirip dengan migrain, mungkin juga ada kepekaan terhadap cahaya, rasa sakit, mual muntah. Sakit kepala tidak kunjung sembuh tetapi mungkin ada saat-saat di mana Anda tidak mengalami sakit kepala. Namun sakit kepala hemicrania continua merespons terhadap obat indometasin
Trigeminal neuralgia menyebabkan rasa nyeri di wajah. Rasa sakitnya terdiri dari semburan yang sangat singkat seperti sensasi sengatan listrik di wajah, di area mata, hidung, kulit kepala, dahi, rahang dan/atau bibir. Biasanya satu sisi dan lebih sering terjadi pada orang di atas usia 50 tahun. Dapat dipicu oleh sentuhan atau angin sepoi-sepoi di wajah.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.
Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan
Reversible Cerebral Vasoconstriction (RCVS)
Kondisi ini tergolong langka dan terjadi ketika pembuluh darah di area otak mengerut. Hal ini pula yang memicu terjadinya sakit kepala yang parah di dekat bagian atas kepala.
Apabila tidak segera ditangani, penyebab sakit kepala ini dapat menyebabkan stroke atau pendarahan di otak. Beberapa gejala yang bisa terjadi adalah kelemahan parah, kejang, serta penglihatan menjadi kabur.
Sebagian besar pasien yang mengalami RCVS pulih sepenuhnya, namun ada pula yang mengalami kerusakan otak permanen. Biasanya, kondisi sakit kepala ini pun paling umum terjadi pada wanita yang berusia 20 sampai 50 tahun.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab terjadinya sakit kepala di daerah atas. Hal ini terjadi karena tekanan yang tergolong parah sampai di area tempurung kepala.
Sakit kepala yang dirasakan akibat hipertensi adalah seperti Anda menguncir rambut kencang-kencang di bagian atas kepala. Gejala lain yang bisa dirasakan adalah napas menjadi pendek, kebingungan, serta pandangan yang kabur.
Oksipital neuralgia
Oksipital neuralgia adalah sakit yang muncul karena saraf yang bergerak dari tulang belakang ke kulit kepala mengalami kerusakan, iritasi, atau terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian belakang yang mungkin menjalar hingga ke atas.
Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala seperti rasa sakit seperti disetrum, dan biasanya gejala semakin parah saat Anda bergerak.
Terpapar suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otak terasa seperti membeku. Hal ini bisa terjadi saat Anda makan es krim dalam jumlah banyak atau minum minuman yang sangat dingin.
Saat terjadi brain freeze, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di bagian atas kepala meski hanya bertahan selama beberapa detik saja. Rasa sakit ini akan segera hilang jika suhu dingin di kepala juga menghilang.
Konsumsi terlalu banyak obat
Saat merasa sakit kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya. Namun, penggunaan obat sakit kepala yang terlalu berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala.
Maka itu, jika Anda merasa sakit kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter. Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut.
Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala tegang terjadi ketika otot di leher dan kulit kepala berkontraksi atau menegang. Belum diketahui mengapa hal tersebut terjadi. Namun, setiap penderita sakit kepala tegang bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda.
Beberapa hal yang diketahui dapat memicu sakit kepala tegang adalah:
Sakit kepala tegang (tension headache)
Sakit kepala tegang adalah salah satu penyebab yang paling umum dari timbulnya sakit di atas kepala.
Rasa sakit kepala yang satu ini biasanya terasa tidak nyaman meski tidak terlalu parah. Umumnya, rasa sakit yang dialami seolah kepala sedang diremas-remas dan terdapat beban yang amat berat di pucuk kepala. Beberapa orang bahkan merasakan sakit kepala di ubun-ubun ini menjalar hingga pundak dan leher.
Pemicunya kemungkinan karena otot pada leher dan belakang kepala yang meregang, stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang terlalu membungkuk, kurang minum air, infeksi sinus (sinusitis), mata lelah karena berjam-jam di depan komputer, hingga kurang tidur.
Tekanan yang Anda rasakan pada sekitar leher membuat otot di leher, wajah, rahang, hingga kulit kepala ikut terasa tegang.
Penyebab lain dari sakit kepala bagian atas adalah migrain. Saat mengalami migrain, Anda akan merasakan kepala seperti berdenyut yang perlahan-lahan semakin terasa sakit. Rasa sakit ini bisa berawal dari sisi kepala Anda dan berpindah ke bagian atas atau justru sebaliknya. Bahkan, rasa sakit ini bisa terasa hingga ke belakang leher.
Gejala lain yang mungkin Anda alami saat migrain adalah mual, tangan terasa dingin, dan Anda menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Penyebab migrain termasuk perubahan hormon, gangguan tidur, bau yang terlalu tajam, kebiasaan merokok, dan kebiasaan melewatkan jam makan.
Jika Anda sedang mengalami migrain, hindari melakukan aktivitas dan upayakan untuk beristirahat di rumah. Pergerakan sederhana seperti berjalan atau membersihkan rumah dapat memperburuk kondisi tersebut, apalagi jika harus beraktivitas di luar.
Banyak Ragam Jenisnya
Kira-kira apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala kronis primer? Sayangnya, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak.
Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Baca juga: 5 Hal tentang Migrain yang Perlu Diketahui
Lelah pada mata, postur tubuh buruk dan faktor lain
Saat dilihat kembali, ternyata ada pula faktor-faktor lain yang menjadi penyebab sakit kepala di bagian atas, seperti kelelahan pada mata, postur tubuh yang buruk, sampai menggertakkan gigi, dan ketegangan otot-otot di atas kepala.
Apalagi kalau Anda mengalami cedera fisik di bagian tersebut dan nyerinya menyebar menjadi sakit kepala.
Mengganggu Penglihatan hingga Riwayat Kanker
Sakit kepala yang tak kunjung membaik bisa menandakan beberapa kondisi atau penyakit dalam tubuh. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila sakit kepala tak kunjung reda. Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya dan diwaspadai?
Nah, berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang berbahaya:
Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?
Nah, kesimpulanya sakit kepala berkepanjangan yang tak kunjung membaik, bisa saja menandai adanya penyakit serius lainnya. Oleh sebab itu, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala sakit kepala di atas. Nantinya dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis dan mengetahui penyebab dari sakit kepala berkepanjangan.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Halodoc, Jakarta - Rasanya hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala, setuju? Namun, bagaimana dengan sakit kepala yang terjadi secara terus-menerus? Sakit kepala terus-menerus atau kronis juga disebut dengan sakit kepala berkepanjangan.
Sakit kepala berkepanjangan ini ditandai dengan sakit kepala yang terjadi minimal 15 hari dalam satu bulan dan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Hal yang perlu ditegaskan, sakit kepala berkepanjangan tak boleh dianggap remeh. Sebab bisa jadi kondisi tersebut menandai adanya keluhan kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi Sakit Kepala Ketika Terkena Hujan